Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek

Pesantren Sabilurrosyad Gasek

Sejarah Berdirinya Ponpes Gasek

Pondok pesantren Sabilurrosyad terletak di jalan Candi VI C No. 303, Dusun Gasek, Desa Karang Besuki, Kec Sukun, Kota Malang. Sebelum pendirian pondok ini, mayoritas penduduk di daerah tersebut adalah non-Muslim, dengan tingkat keberagamaan yang masih minim. Desa ini bahkan telah mengalami proses Kristenisasi yang signifikan. Mengamati situasi tersebut, beberapa tokoh agama di desa merasa prihatin dan memutuskan untuk mendirikan pondok pesantren. Alasan utamanya adalah untuk mempertahankan agama Islam dan melindungi masyarakat dari pengaruh ajaran agama Kristen.

Dengan berjalannya waktu, alhamdulillah, terdapat tanah wakaf dan munculnya seorang guru yang gigih dalam perjuangan untuk Islam. Inilah awal mula berdirinya Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek di bawah naungan yayasan "Sabilurrosyad". Nama "Sabilurrosyad" diberikan oleh salah satu pendiri yayasan, yaitu KH. Dahlan Tamrin.

Perjalanan dimulai ketika KH. Marzuqi Mustamar menetap di daerah Gasek pada tahun 1995, mengontrak rumah di depan masjid (sebelah utara masjid pondok). Setelah dua tahun mengontrak, pada tahun ketiga, beliau mulai membangun rumah yang kini menjadi tempat tinggal. Saat menunggu pembangunan selesai, KH. Marzuqi Mustamar tetap mengontrak rumah untuk bersama-sama dengan para santri.

Pada masa itu, ketika masih tinggal di kontrakan tanpa pondok, banyak santri belajar mengaji yang berasal dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Nurul Huda Mergosono Malang. Beberapa santri tinggal di rumah, dan sebagian lainnya datang dari Mergosono untuk belajar di Gasek. Jumlah santri awalnya sekitar dua puluh orang, termasuk Moh. Bisri Musthofa, akrab dipanggil Pak Mad, dan Pak Imam Ahmad.

Di sekitar kampung Gasek, dekat kontrakan, terdapat tanah wakaf yang sudah memiliki status selama 8 tahun, yang dimiliki oleh yayasan Sabilurrosyad. Ustadz Bisri Musthofa menyatakan, "Di kampung Gasek ada tanah yang sudah wakaf selama 8 tahun sebelum kedatangan rombongan abah." Tanah wakaf ini mencakup masjid dan bangunan SMP (sekarang) yang dimiliki oleh pejuang agama dan diwakafkan di NU Cabang. KH. Marzuqi Mustamar pada saat itu belum menyadari keberadaan yayasan Sabilurrosyad, dan akhirnya diminta untuk menjadi pengasuh di yayasan tersebut dengan bantuan KH. Murtadlo Amin dan KH. Ahmad Warsito.

Pada tahun 1997, dimulailah pembangunan masjid dengan membangun pondasi. Meskipun masjid belum sepenuhnya berfungsi pada saat itu, beberapa kamar di sebelah masjid sudah dapat digunakan. Tepat pada tahun 1999, masjid mulai di plester dan dilapisi karpet, sehingga dapat difungsikan untuk melaksanakan sholat.

Pada periode ini, kegiatan mengaji di pondok pesantren berlangsung dengan intensitas yang tinggi, mirip dengan acara wetonan. Namun, sejak diperkenalkannya program PKPBA UIN Malang, kegiatan mengaji mengalami perubahan signifikan. Mulai dari kurun waktu tahun 2000-an, program madrasah diniyah diperkenalkan untuk mengatur kegiatan mengaji para santri. Ustadz Ali Mahsun menyatakan, "Waktu itu belum ada diniyah, sekitar tahun 2000-an kemudian ada diniyah untuk kegiatan mengaji para santri, termasuk saya dan Pak Imam sebagai pencetusnya."

Berdirinya Pondok Putri

Pondok pesantren putri yang dimiliki oleh Pribadi KH. Marzuqi Mustamar awalnya berlokasi di sebuah kontrakan. Sebelumnya, Kiai sendiri tidak berencana untuk menyewa di daerah Gasek. Namun, karena harga kontrakan di Merjosari dan Sumbersari terlalu tinggi, Kiai Marzuqi mendengar bahwa harga di daerah Gasek jauh lebih terjangkau. Akhirnya, setelah memastikan informasi itu dari Pak Haji Muslimin, Kiai merasa cocok dengan opsi tersebut.

Pada 25 Juli 1995, ustadz datang dengan bantuan dari Pak Rouf. Saat itu, banyak mahasiswa yang tinggal di kontrakan tersebut. Ustadz menempati kamar depan sementara para santri tinggal di kamar belakang dan tengah. Mulai hari berikutnya, tanggal 26 Juli 1995, para santri mulai belajar mengaji kepada KH. Marzuqi Mustamar. Bertambahnya hari, semakin banyak santri yang datang untuk belajar di bawah bimbingan Kiai Marzuqi. Untuk menampung pertambahan santri, beliau memperluas kontrakan sekitar 50 meter ke utara tanpa menyadari keberadaan Yayasan Sabilurrosyad. Akhirnya, KH. Marzuqi Mustamar diminta menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Putra.

Pondok putri ini sebenarnya bernama Bustanul Ulum yang merupakan hasil gabungan dari pondok di Blitar dan Lamongan. KH. Marzuqi berasal dari Blitar sedangkan Umi' berasal dari Lamongan. Pondok di Blitar bernama Bustanul Muta'alimin sementara di Lamongan bernama Mambaul Ulum. Oleh karena itu, kontrakan ini dinamai Bustanul Ulum.

Seiring berjalannya waktu, Pondok Bustanul Ulum mulai berperan dalam kehidupan masyarakat. Para santri terlibat dalam pengajaran Al-Qur'an di masjid-masjid sekitar. Saat ini, Pondok Bustanul Ulum memiliki lebih dari 200 santri dan terus bertambah setiap harinya.

Pondok pesantren Sabilurrosyad Gasek berkembang pesat. Jumlah santri terus bertambah setiap tahunnya. Pembangunan fasilitas untuk santri dari berbagai jenjang, mulai dari SMP, SMA, hingga perguruan tinggi terus dilakukan. Pondok ini telah menjadi pusat penyebaran ajaran Islam selama puluhan tahun, mengajak para santri dan masyarakat sekitar untuk memahami Islam lebih dalam melalui pengajaran kitab klasik, seperti kitab kuning.\

Alamat dan kontak

Alamat: Jl. Raya Candi VI C No.303, Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65146

Telepon: (0341) 564446

Website : ponpesgasek.id

Peta google

Pengasuh

  • KH. Marzuki Mustamar 
  • KH. Murtadho Amin
  • KH. Ahmad Warsito
  • KH. Abdul Aziz Husein

Jenjang Pendidikan

  • SMP Plus SABILUR ROSYAD
  • SMA Plus SABILUR ROSYAD

Ekstrakurikuler

  • Pembinaan Tahfidz dan Tilawatil Al-Qur’an
  • Kajian kitab-kitab kuning (kitab salaf)
  • Public Speaking (Arab/English )
  • Hadrah
  • Seni Baca Al Qur'an
  • Pramuka
  • Pengembangan Olahraga: Futsal, Catur, Tenis meja, Voli, Bulutangkis
  • Kaligrafi
  • Pencak Silat
  • Banjari
  • Pengembangan jurnalistik
  • PMR
  • Pengembangan Exacta (Lab Skill), Ketrampilan Wirausaha: Pertanian, Komputer, 

Fasilitas yang tersedia

  • Masjid
  • Gedung asrama santri putra dan putri terpisah
  • Kantor
  • Asrama pengasuh
  • Dapur
  • Gedung sekolah
  • Lapangan
  • Koperasi santri
  • Perpustakaan
  • Laboratorium komputer
  • Laboratorium bahasa
  • Laboratorium IPA
  • Kantin
  • Gudang
  • Sanitasi/MCK 
  • Klinik kesehatan.

Media Sosial Ponpes Gasek Malang

Jika ada informasi tambahan silahkan hubungi admin nderekngaji disini

Terkait : Pondok Pesantren PPAI Ketapang Malang

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url