Bab 9 : Tindak Pidana - Terjemah Ghoyah wa Taqrib

 


كِتَابُ الجِنَايَاتِ

Bab IX Tindak Pidana

Macam-macam Pembunuhan

الْقَتْلُ عَلَى ثَلَاثَةِ أَضْرُبٍ عَمْدُ بَحْضُ وَخَطَأً بَحْضُ وَعَمْدٌ خَطَأً فَالْعَمْدُ الْمَحْضُ هُوَ أَنْ يَعْمِدَ إِلَى ضَرْبِهِ بِمَا يَقْتُلُ غَالِباً وَيَقْصِدَ قَتْلَهُ بِذَلِكَ فَيَجِبُ الْقَوَدُ عَلَيْهِ فَإِنْ عَفَا عَنْهُ وَجَبَتْ دِيَّةٌ مُغَلَّظَةٌ حَالَةٌ فِي مَالِ الْقَاتِلِ. وَالْخَطَأُ الْمَحْضُ أَنْ يَرْيَ إِلَى شَيْءٍ فَيُصِيبُ رَجُلًا فَيَقْتُلُهُ فَلَا قَوَدَ عَلَيْهِ بَلْ يَجِبُ عَلَيْهِ دِيَّةٌ مُخَفَّفَةٌ عَلَى الْعَاقِلَةِ مُؤَجَّلَةٌ فِي ثَلَاثِ سِنِيْنَ. وَعَمْدُ الْخَطَأَ أَنْ يَقْصِدَ ضَرْبَهُ بِمَا لَا يَقْتُلُ غَالِباً فَيَمُوْتُ فَلَا قَوَدَ عَلَيْهِ بَلْ تَجِبُ دِيَّةٌ مُغَلَّظَةٌ عَلَى الْعَاقِلَةِ مُؤَجَّلَةٌ فِي ثَلَاثِ سِنِينَ.

Pembunuhan terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
  1. Amdun makhdun (murni disengaja).
  2. Khatha' makhdun (murni tidak disengaja).
  3. Amdun khatha' (sengaja yang salah/ semi sengaja).

Pembunuhan yang murni sengaja adalah memukul orang lain dengan alat yang dapat mematikan dengan sengaja membunuh, maka dalam hal ini pelaku wajib diqishash, tapi jika keluarga korban memaafkan perbuatannya, maka ia (pembunuh) hanya dikenakan diyat mughaladhah yang harus dibayar dengan kontan serta diambilkan dari hartanya sendiri.

Pembunuhan yang murni tidak sengaja itu seperti melempari benda yang kemudian mengenai seseorang yang menyebabkannya mati. Maka pelaku tidak terkena qishash melainkan suatu hanya terkena diyat mukhaffafah yang dibebankan pada ahli warisnya dapat dikredit dalam jangka tiga tahun. Pembunuhan yang sengaja tapi salah itu seperti sengaja memukul orang dengan suatu alat yang biasanya tidak dapat mematikan, akan tetapi orang yang terkena pukulan ini mati seketika, maka pelaku tidak berhak untuk diqishash akan tetapi wajib membayar diyat mughaladhah yang dibebankan pada ahli warisnya serta dapat dikredit hingga jangka tiga tahun.

Syarat Qishash

وَشَرَائِط وُجُوْبِ الْقِصَاصِ أَرْبَعَةً : أَنْ يَكُونَ الْقَاتِلُ بَالِغَا عَاقِلًا، وَأَلا يَكُونَ وَالِدًا لِلْمَقْتُولِ، وَأَلَّا يَكُوْنَ الْمَقْتُوْلُ أَنْقَصَ مِنَ الْقَاتِلِ بِكُفْرٍ أَوْ رِقّ. وَتُقْتَلُ الْجَمَاعَةُ بِالْوَاحِدِ وَكُلُّ شَخْصَيْنِ جَرَى الْقِصَاصُ بَيْنَهُمَا فِي النَّفْسِ يَجْرِي بَيْنَهُمَا فِي الْأَطْرَافِ وَشَرَائِدُ وُجُوْبِ الْقِصَاصِ فِي الْأَطْرَافِ بَعْدَ الشَّرَائِطِ الْمَذْكُورَةِ اِثْنَانِ الْاِشْتِرَاكُ فِي الْاِسْمِ الخَاصِ الْيُمْنَى بِالْيُمْنَى وَالْيُسْرَى بِالْيُسْرَى، وَأَنْ لَا يَكُوْنَ بِأَحَدِ الطَرَفَيْنِ شَلَلُ. وَكُلُّ عُضْوِ أُخِذَ مِنْ مَفْصَلٍ فَفِيْهِ الْقِصَاصُ وَلَا قِصَاصَ فِي الْجُرُوْحِ إِلَّا فِي الْمُوْضِحَةِ.

Syarat-syarat wajib qishash ada empat, yaitu:
  1. Baligh.
  2. Berakal sehat.
  3. Pelaku bukan orang tua korban.
  4. Korban bukan orang yang lebih rendah derajatnya dari pelaku (sebab kekafiran atau perbudakan).

Sekelompok orang itu dibunuh (semua) sebab pembunuhan pada satu orang, dua orang yang terkena qishash terhadap dirinya itu juga berlaku pada anggota tubuhnya (hukum qishash).

Syarat-syarat wajib qishash pada anggota tubuh selain syarat- syarat yang telah disebutkan adalah: 

  1. Kesamaan dalam nama tertentu (seperti anggota kanan dengan anggota kanan atau anggota kiri dengan anggota kiri juga).
  2. Tidak adanya cacat pada salah satu dari dua anggota tubuh tertentu tersebut.
Setiap anggota tubuh yang terpotong dari sendinya (ros-rosan) itu ada qishashnya. Hukum qishash tidak berlaku pada luka-luka kecuali mudlihah (luka daging yang terlihat tulangnya).

Macam-macam Diyat

(فَصْلُّ) وَالدِيَّةُ عَلَى ضَرْبَيْنِ مُغَلَّظَةً وَمُخَفَّفَةٌ فَالْمُغَلَّظَةُ مِائَةً مِنَ الْإِبِلِ : ثَلَاثُوْنَ حِقَّةً وَثَلَاثُوْنَ جَدْعَةً وَأَرْبَعُوْنَ خَلِفَةً فِي بُطُونِهَا أَوْلَادُهَا. وَالْمُخَفَّفَةُ مِائَةً مِنَ الْإِيلِ : عِشْرُوْنَ حِقَّةً وَعِشْرُوْنَ جَزَعَةٌ وَعِشْرُونَ بِنْتَ لَبُوْنٍ وَعِشْرُونَ ابْنَ لَبُوْنٍ وَعِشْرُونَ بِنْتَ مَخَاضِ. فَإِنْ عَدِمَتِ الْإِبِلُ انْتَقَلَ إِلَى قِيْمَتِهَا وَقِيْلَ يَنْتَقِلُ إِلَى أَلْفِ دِينَارٍ أَوِ اثْنَيْ عَشَرَ أَلْفِ دِرْهَمٍ. وَإِنْ غُلِطَتْ زِيْدَ عَلَيْهَا القُلُتُ. وَتُغَلَّظُ دِيَّةُ الْخَطَأ فِي ثَلَاثَةِ مَوَاضِعَ : إِذَا قَتَلَ فِي الْحَرَمِ أَوْ قَتَلَ فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ أَوْ قَتَلَ ذَا رَحِمٍ تَحْرَمِ. وَدِيَّةُ الْمَرْأَةِ عَلَى النَّصْفِ مِنْ دِيَّةِ الرَّجُلِ، وَدِيَّةُ الْيَهُودِي وَالنَّصْرَانِي ثُلُثُ دِيَّةِ الْمُسْلِمِ، وَأَمَّا الْمَجُوسِيُّ فَفِيْهِ ثُلُنَا عَشَرَ دِيَّةِ الْمُسْلِمِ

Diyat (denda) terbagi menjadi dua, yaitu:
  • Diyat mughaladhah.
  • Diyat mukhaffafah.
Diyat mughaladhah adalah diyat yang berupa seratus ekor unta, dengan perincian:
  • Tiga puluh ekor unta hiqqah.
  • Tiga puluh ekor unta jadz’ah.
  • Empat puluh ekor unta khalifah (unta yang sedang mengandung).
Diyat mukhofafah adalah diyat yang juga berupa seratus ekor unta, dengan perincian:
  • Dua puluh ekor unta hiqqah.
  • Dua puluh ekor unta jadz’ah.
  • Dua puluh ekor unta bintu labun.
  • Dua puluh ekor unta ibnu labun.
  • Dua puluh ekor unta bintu makhadl.

Apabila tidak ditemukan unta maka diyat dialihkan pada harga (masing-masing diyat). Tapi menurut sebagian ulama' diyat dialihkan pada uang seribu dinar atau dua belas ribu dirham. Jika denda diperberat (oleh putusan hakim) maka ditambahkan sepertiga dari denda-denda yang telah disebutkan.

Diyat khata' dapat diperberat sebab tiga hal, yaitu:

  1. Membunuh di tanah Haram.
  2. Membunuh pada bulan-bulan mulia (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).
  3. Membunuh mahramnya sendiri.

Diyat seorang perempuan adalah setengah (50%) dari laki-laki. Adapun diyat orang Yahudi dan Nasrani adalah sepertiga (33,33%) dari diyat orang muslim. Sedangkam diyat orang Majusi ialah 2/3 dari 1/10 (6,7%) diyatnya orang muslim.

Diyat Anggota Badan

وَتَكْمُلُ دِيَّةُ النَّفْسِ فِي قَطْعِ الْيَدَيْنِ وَالرّجْلَيْنِ وَالْأَنْفِ وَالْأُذُنَيْنِ وَالْعَيْنَيْنِ وَالجُفُونِ الْأَرْبَعَةِ وَاللَّسَانِ وَالشَّفَتَيْنِ وَذَهَابِ الْكَلَامِ وَذَهَابِ الْبَصَرِ وَذَهَابِ السَّمْعِ وَذَهَابِ الشَّمِّ وَذَهَابِ الْعَقْلِ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَيَيْنِ. وَفِي الْمُوْضِحَةِ وَالسِّنِّ : خَمْسُ مِنَ الْإِبِلِ، وَفِي كُلِّ عُضْوِ لَا مَنْفَعَةَ فِيْهِ : حُكُوْمَةٌ. وَدِيَّةُ الْعَبْدِ قِيمَتُهُ، وَدِيَّةُ الجَنينِ الحَرَ غَرَّةُ عَبْدٍ أَوْ آمَةٍ، وَدِيَّةُ الجَنينِ الرَّقِيقِ عُشْرُ قِيمَةِ

Diyat pembunuhan juga berlaku pada tindak pidana pada pemotongan:
  • Kedua tangan.
  • Kedua kaki.
  • Hidung.
  • Kedua telinga.
  • Kedua mata.
  • Keempat kelopak mata.
  • Lidah.
  • Kedua bibir.
  • Menghilangkan kemampuan bicara.
  • Menghilangkan kemampuan melihat.
  • Menghilangkan kemampuan mendengar.
  • Menghilangkan kemampuan penciuman.
  • Menghilangkan akal.
  • Memotong alat kelamin.
  • Memotong dua buah pelir.

Diyatnya luka mudlihah dan menghilangkan satu gigi adalah berupa lima ekor unta, sedangkan untuk diyatnya anggota tubuh yang tidak bermanfaat adalah diyat hukumah.

Diyat seorang yang membunuh budak adalah harga budak tersebut. Adapun diyatnya janin merdeka adalah berupa seorang budak laki-laki atau perempuan. Sedangkan diyatnya janin dari budak adalah 1/10 (10%) dari harga ibunya.

Pasal Tuduhan Pembunuhan

(فَصْلُ) وَإِذَا اقْتَرَنَ بِدَعْوَى الدَّمِ لَوْثُ يَقَعُ بِهِ فِي النَّفْسِ صِدْقُ الْمُدَّعِي، حُلِفَ الْمُدَّعِي خَمْسِيْنَ يَمِينًا وَاسْتَحَقَّ الدَيَّةَ. وَإِنْ لَمْ يَكُنْ هُنَاكَ لَوْتُ، فَالْيَمِينُ عَلَى الْمُدَّعَى عَلَيْهِ وَعَلَى قَاتِلِ النَّفْسِ الْمُحَرَّمَةِ كَفَّارَةُ : عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ سَلِيْمَةٍ مِنَ الْعُيُوبِ الْمُضِرَّةِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ.

Apabila dalam suatu tuduhan pembunuhan itu disertai bukti yang kuat, maka si penuduh diharuskan sumpah lima puluh kali dan ia berhak menerima denda tersebut. Namun jika tidak disertai dengan bukti, maka yang wajib bersumpah adalah pihak tertuduh. 

Bagi pembunuh orang yang haram dibunuh diwajibkan membayar kafarat yang berupa memerdekakan budak muslim yang tidak punya cacat yang membahayakan, namun jika tidak mampu maka kafaratnya berupa puasa selama dua bulan berturut-turut.

Baca Juga

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url