Qaul dalam Fiqih Mazhab Syafi‘i

Pendahuluan

Dalam kajian fikih Islam, khususnya dalam Mazhab Syafi‘i, dikenal banyak istilah untuk membedakan tingkatan dan kekuatan pendapat para ulama. Istilah-istilah ini disebut “Qaul”, yang secara harfiah berarti pendapat atau ucapan.

Memahami macam-macam Qaul penting agar kita dapat mengetahui pendapat mana yang kuat (rajih) dan mana yang lemah (marjuh) dalam mazhab ini. Berikut penjelasan 15 macam Qaul dalam fikih Islam secara singkat dan terstruktur.

1. Qaul Qadim

Qaul Qadim adalah pendapat Imam Asy-Syafi‘i sebelum beliau hijrah ke Mesir. Pendapat ini umumnya dianggap marjuh (lemah) dan tidak diamalkan, kecuali dalam beberapa masalah tertentu.

2. Qaul Jadid

Qaul Jadid merupakan pendapat Imam Asy-Syafi‘i setelah beliau hijrah ke Mesir. Pendapat ini dianggap mu‘tamad (dapat dijadikan pegangan) dan menjadi acuan utama dalam Mazhab Syafi‘i.

3. Qaul Mu‘tamad

Qaul Mu‘tamad ialah pendapat yang disepakati oleh Imam An-Nawawi dan Imam Ar-Rafi‘i, atau ditarjih (diunggulkan) oleh salah satu dari keduanya. Jika keduanya berbeda tanpa ada penguat (murajjih), maka pendapat Imam An-Nawawi biasanya dijadikan pegangan.

4. Qaul Masyhur

Qaul Masyhur adalah salah satu dari dua atau lebih pendapat Imam Asy-Syafi‘i (baik dari Qaul Qadim maupun Qaul Jadid) yang lebih dikenal, sementara pendapat lainnya dianggap lemah.

5. Qaul Azhar

Qaul Azhar adalah satu dari dua atau lebih pendapat Imam Asy-Syafi‘i yang berbeda (baik dari Qaul Qadim maupun Qaul Jadid), di mana pendapat lainnya juga masih tergolong kuat.

6. Qaul Mazhab

Qaul Mazhab merupakan pendapat kuat yang menunjukkan adanya perbedaan di kalangan ashab Asy-Syafi‘i (para murid dan pengikut dekat Imam Syafi‘i) dalam menyikapi dua pendapat atau dua wajah dalam suatu masalah. Lawan dari Qaul Mazhab disebut marjuh dan tidak boleh diamalkan.

7. Qaul Sahib

Qaul Sahib adalah pendapat yang kuat dari dua atau lebih pendapat para ashab Asy-Syafi‘i, sementara lawannya juga dianggap kuat dan boleh diamalkan.

8. Qaul Ashah

Qaul Ashah berarti pendapat yang paling kuat di antara dua atau lebih pendapat para ashab Asy-Syafi‘i. Meski demikian, pendapat lawannya tetap bisa digunakan karena masih tergolong benar dan kuat.

9. Qaul Rajih

Qaul Rajih adalah pendapat yang lebih kuat dari segi dalil dibanding pendapat lainnya, meskipun dalam beberapa kondisi lawannya bisa saja lebih kuat atau seimbang.

10. Qaul Marjuh

Qaul Marjuh adalah kebalikan dari Qaul Rajih, yaitu pendapat yang lemah dibanding lawannya.

11. Qaul Arjah

Qaul Arjah merupakan pendapat yang memiliki keunggulan lebih banyak dibanding pendapat lainnya dalam hal argumentasi atau penerimaan ulama.

12. Qaul Aujah

Qaul Aujah adalah istilah lain yang memiliki makna sama dengan Qaul Azhar.

13. Qaul Mukhtar

Qaul Mukhtar ialah pendapat yang dihasilkan melalui ijtihad langsung berdasarkan dalil-dalil usul, tanpa menukil dari Imam Mazhab atau para mujtahid sebelumnya. Pendapat ini keluar dari lingkup mazhab dan tidak dapat dijadikan pegangan — kecuali dalam kitab Ar-Raudhah, di mana Qaul Mukhtar diartikan sebagai Qaul Ashah (kecuali dalam masalah makruhnya air musyammas).

14. Qaul Dha‘if

Qaul Dha‘if adalah pendapat yang lemah dalilnya dan tidak bisa dijadikan sandaran.

15. Qaul Fasid

Qaul Fasid adalah pendapat yang berlawanan dengan Qaul Sahih, yakni pendapat yang rusak atau tertolak.

Penutup

Demikianlah penjelasan 15 macam Qaul dalam fikih Islam menurut Mazhab Syafi‘i. Semoga uraian ini membantu kita memahami bagaimana ulama menilai kekuatan suatu pendapat dalam fikih, sehingga kita dapat beramal dengan ilmu yang benar.

Wallahu a‘lam bish-shawab.