Tafsir Fathul Qadir Syaukani

Identitas Kitab

Nama kitab : Fathul Qadir al-Jamik bain Fannai al-Riwayah wa al-Dirayah min Ilm al-Tafsir - Tafsir al-Syaukani

Judul Arab : فتح القدير الجامع بين فني الرواية والدراية من علم التفسير - تفسير الشوكاني

Penyusun : Badruddin Ali al-Syaukani / بدر الدين الشوكاني الشوكاني

Aliran Pemikiran : Salafi

Profil Tafsir Fathul Qodir

Imam Al-Shawkani menyatakan bahwa banyak hadis menunjukkan keutamaan Alquran. Mengutip Al-Qurtubi, ia menegaskan bahwa umat Islam wajib mempelajari hukum-hukum Alquran agar memahami perintah Allah, memperoleh manfaat, dan mengamalkannya. Kitab tafsir Al-Shawkani menjadi salah satu rujukan penting karena menggabungkan metode tafsir bi al-dirayah (rasional) dan tafsir bi al-riwayah (berdasarkan riwayat dari Nabi, sahabat, dan tabi’in).

Dalam hal dirayah, penafsirannya tajam dan akurat, sementara pada sisi riwayah, sangat luas dan mendalam. Dalam mukadimah kitabnya, Al-Shawkani menyebutkan bahwa ia mulai menulis tafsir ini pada Rabiul Akhir 1223 H dan menyelesaikannya pada Rajab 1229 H. Ia juga menyebutkan sejumlah rujukan, seperti Abu Ja’far al-Nuhas, Ibn ‘Atiyyah, Al-Qurtubi, dan Al-Zamakhshari.

Kitab ini menggunakan metode tahlili, mengikuti urutan ayat-ayat dalam Alquran dari Surah Al-Fatihah hingga Al-Nas. Al-Shawkani berupaya menjelaskan makna ayat secara menyeluruh dengan pendekatan tafsir bi al-ma’thûr, yakni penafsiran berdasarkan riwayat yang telah dikodifikasi sejak masa ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Aziz.

Ia juga menggunakan interpretasi tekstual, yaitu menafsirkan ayat dengan teks Alquran dan hadis, seperti dalam penjelasan tentang kata al-hamd yang menurut Al-Qurtubi lebih khusus daripada al-syukr. Selain itu, ia menerapkan interpretasi sistemis, contohnya ketika menafsirkan al-rahman al-rahim dengan mengaitkannya pada rabb al-‘alamin, menekankan bahwa Allah, selain sebagai Tuhan semesta alam, juga Maha Pengasih dan Penyayang.