Kitab Tasyniful Masami'

Untuk memahami Tasyniful Masami', perlu diketahui bahwa ia adalah syarah bagi kitab Jam'ul Jawami'. Kitab induk ini adalah karya monumental yang diakui sebagai salah satu teks utama dan paling komprehensif dalam Ushul Fiqh.

Jam'ul Jawami' dikenal karena sifatnya yang menghimpun (mengkompilasi) berbagai pandangan dan mazhab ulama. Bahkan, penulisnya, Imam As-Subki, mengakui telah merujuk pada lebih dari 100 kitab rujukan dalam penyusunannya, menjadikannya ringkasan dari banyak kumpulan (Jam'ul Jawami' berarti kumpulan dari berbagai kumpulan).

Kitab ini terkenal memiliki gaya bahasa yang padat, rumit, dan ringkas (mughlaq), sehingga sulit dipahami oleh sebagian besar kalangan tanpa syarah (penjelasan). Kompleksitas ini menjadikannya mutiara keilmuan yang membutuhkan ketekunan ekstra untuk dikuasai.

Keistimewaan Syarah (Tasyniful Masami')

Kitab Tasyniful Masami' karya Imam Az-Zarkasyi (salah satu ulama terkemuka Mazhab Syafi'i dan murid dari Imam As-Subki sendiri) hadir sebagai kunci untuk membuka kekayaan ilmu yang terkandung dalam Jam'ul Jawami'.

Menjelaskan Kerumitan: Fungsi utama Tasyniful Masami' adalah menguraikan dan menjelaskan secara rinci setiap kalimat dan istilah yang rumit dalam Jam'ul Jawami'. Ini memungkinkan pembaca memahami maksud asli dari Imam As-Subki.
Analisis Komparatif: Sebagaimana tradisi dalam Ushul Fiqh, Az-Zarkasyi dalam syarahnya tidak hanya menjelaskan, tetapi juga mengkorelasikan, menganalisis, dan mengkomparasikan berbagai pandangan ulama yang berbeda mengenai suatu pembahasan ushul fiqh.
Syarah yang Langka: Tasyniful Masami' adalah salah satu dari beberapa syarah penting atas Jam'ul Jawami' (selain Syarah Al-Mahalli oleh Imam Jalaluddin Al-Mahalli). Syarah karya Imam Az-Zarkasyi ini dianggap sebagai syarah yang langka dan sangat mendalam dalam tradisi pesantren di Indonesia.
Metodologi Az-Zarkasyi: Dalam menjelaskan suatu permasalahan Ushul Fiqh, Az-Zarkasyi cenderung menggunakan metode Tafwidhul Ma'na (menyerahkan makna hakikat kepada Allah) dalam beberapa pembahasan, terutama yang berkaitan dengan sifat-sifat mutasyabihat (klaim yang terdapat dalam sumber terpercaya), menunjukkan ketelitian dan keberhati-hatiannya dalam akidah.