Pernah nggak sih kamu scroll TikTok atau Twitter, terus lihat berita yang bikin geleng-geleng? Mulai dari kasus bullying yang makin parah, kecanduan gadget sampai lupa dunia, hingga isu kekerasan di sekolah. Rasanya, isu perilaku anak-anak ini nggak ada habisnya dan jadi daily digital consumption kita.
Nah, kalau kita bahas, kenapa sih perilaku anak sekarang jadi concern banget? Jawabannya tuh simple tapi deep: Perilaku anak adalah cerminan didikan orang tua.
Psikologi & Vibes Rumah: Early Education is Key!
Dari sisi psikologi, para ahli sepakat kalau anak itu tumbuh berdasarkan nilai-nilai yang ia lihat, dengar, dan rasakan sejak kecil.
Bayangin deh, kalau di rumah vibes-nya selalu ada moral, kesantunan, kedisiplinan, dan kelembutan, kemungkinan besar anak akan membawa vibe positif itu saat berinteraksi sama teman atau guru. Ini bukan cuma asumsi, lho!
Kutipan Ilmiah: Peneliti Zhu, X., dkk. dalam jurnal Frontiers in psychology menegaskan pentingnya Parental influence on child social and emotional functioning. Sederhananya, mood dan cara orang tua ngurusin kita itu ngefek banget ke cara kita bersosialisasi dan ngatur emosi.
Parenting Goals dalam Islam: Quu Anfusakum
Wait, statement dari psikologi ini ternyata sejalan 100% sama ajaran Islam! Islam menempatkan orang tua sebagai first and main educator (pendidik pertama dan utama). Rumah tuh ibarat institusi pendidikan awal (sebelum pre-school atau TK), tempat moral dan kebaikan itu di-install.
Bagi Islam, mendidik anak itu BUKAN urusan sampingan, tapi tanggung jawab POKOK yang melekat pada setiap orang tua. Karakter dan perilaku anak itu dibentuk (bukan tumbuh sendiri) sejak dini.
Pesan ini sangat ditekankan, terutama kepada ayah sebagai kepala keluarga, untuk menjaga seluruh anggota keluarganya dari hal-hal buruk yang berujung dosa dan naudzubillah api neraka.
Dalil Wajib Menjaga Keluarga dari Neraka
Ini dia dalil yang harus di-underline tebal:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim [66]: 6)
Ayat ini powerful banget! Intinya: Selamat itu nggak cukup cuma modal iman, tapi harus diwujudkan dengan usaha nyata.
Imam Ali ash-Shabuni menjelaskan kalau "menjaga" di ayat ini bisa dilakukan lewat pendidikan, pengajaran, serta pembiasaan nilai-nilai baik (moral) dari rumah.
Kutipan Tafsir: Jagalah diri kalian dan peliharalah istri serta anak-anak kalian dari api neraka... Hal itu dilakukan dengan meninggalkan maksiat, melaksanakan ketaatan, mendidik mereka (dengan moral yang baik), dan mengajarkan mereka (ilmu). (Shafwatut Tafasir, jilid III, hlm. 386)
Anak Lahir Default Baik (Fitrah)
Kenapa didikan orang tua itu sepenting itu? Karena masa kanak-kanak adalah fase absorb terbaik untuk nilai, sikap, dan karakter. Apa yang anak lihat dan dengar di rumah akan jadi pola dasar yang ia bawa ke sekolah dan lingkungan.
Hal ini align dengan sabda Nabi Muhammad SAW tentang fitrah (keadaan suci/baik bawaan lahir):
Hadits: Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada seorang anak pun kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana seekor hewan melahirkan anaknya dalam keadaan sempurna tanpa cacat...” (HR. Muslim)
Apa Itu Fitrah?
Fitrah itu potensi dasar yang bikin manusia bisa mengenal kebenaran dan tumbuh ke arah yang baik.
Seperti yang dijelaskan oleh Abu Umar, fitrah adalah penciptaan alamiah yang membekali manusia dengan kesiapan untuk mengenal Tuhannya dan memahami kebenaran, beda dari hewan.
Kutipan Ulama: ...yang dimaksud dengan fitrah ialah penciptaan anak dalam keadaan memiliki kesiapan untuk mengenal Tuhannya. ...manusia diciptakan dengan tabiat yang berbeda dari hewan yang dengan penciptaannya tidak mampu mencapai pengetahuan tersebut. (Ibnu ‘Abdil Barr, Al-Istidzkar, jilid III, hlm. 101)
Intinya, anak itu lahir ready untuk jadi baik! Tapi, potensi ini butuh arahan dan teladan dari orang tua. Cara bicara, cara selesaikan masalah, dan cara orang tua perlakukan orang lain—semua akan jadi blueprint bagi anak.
So, it's true: Perilaku anak bukan random, tapi hasil dari pola asuh dan lingkungan yang orang tua ciptakan di rumah. The lesson here is: Maximum effort in parenting is non-negotiable!

0Komentar