Pondok Pesantren Shirothul Fuqoha' Sepanjang

nderekngaji

12 Jan, 2024

Profil PP. Shirothul Fuqoha' Malang

Pesantren Shirothul Fuqoha' Kabupaten Malang adalah sebuah lembaga pendidikan Islam berasrama yang terletak di Jalan Basuki Rahmat No.104, Dusun Krajan, Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Seiring dengan perkembangan waktu, pesantren Shirothul Fuqoha' telah melibatkan diri dalam lembaga pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama, yaitu MTs Shirothul Fuqoha' dan MA Shirothul Fuqoha'. Proses pembelajaran di pesantren ini berlangsung dengan konsistensi dari tahun ke tahun, dan berkembang dengan banyak pesantren lain yang mengadopsi metode pengajaran ilmu Al-Qur'an (Yanbu'a) dan metode ilmu nahwu (Amtsilati) yang dikembangkan di Pesantren Shirothul Fuqoha'. Selain itu, pesantren ini juga menyelenggarakan pelatihan bagi para Muqri dan Muqriah RTQ. Metode Amtsilati, khususnya, menjadi favorit di kalangan santri, bahkan menarik minat dari mahasiswa yang datang untuk mengikuti metode tersebut.

Santri berasal dari berbagai daerah seperti Banyuwangi, Madura, Situbondo, Pasuruan, dan Malang sendiri. Menariknya, ada juga santri yang datang dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, termasuk Tangerang, Madura, Probolinggo, Situbondo, dan sebagainya, khususnya untuk mempelajari metode Amtsilati.

Sejarah PP. Shirothul Fuqoha'

Pada masa penjajahan Belanda, seorang Waqif menyumbangkan sebidang tanah seluas 1184 M2 untuk mendirikan fasilitas ibadah umat Islam di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Pada tahun 1931, didirikan sebuah masjid dengan motif mirip masjid wali songo oleh masyarakat setempat. Namun, karena luasnya tanah, selain masjid, masyarakat juga membangun asrama pengajian di sisi selatan masjid pada tahun 1932, yang menjadi awal berdirinya pondok ini.

Perkembangan pengajian di asrama ini terus meningkat setiap tahun, namun dirasakan kurang lengkap tanpa kehadiran ulama' yang dapat membimbing langsung. Pada tahun 1952, KH. Damiri, seorang ulama' dari Jombang, datang dan menjadi pengasuh pondok pesantren ini. Dengan kedatangan beliau, pengajian di pondok ini semakin baik dan berkembang.

Pada awalnya, metode pendidikan yang diterapkan adalah metode waton (pengajian umum) dan metode sorogan, serta diadakan diskusi masalah-masalah diniyah oleh orang-orang dari daerah lain. Jumlah santri pada waktu itu sekitar 30 putra dan putri. Pada tahun 1958, dilakukan pemugaran pondok lama dan dibangun pondok baru dengan 7 ruang kamar serta 1 kamar sebagai kantor pondok pesantren. Pada tahun 1974, metode pengajian ditambah dengan metode sekolah diniyah.

Dengan tambahan metode tersebut, kekurangan prasarana untuk tempat sekolah diniyah muncul. Untuk mengatasi hal ini, pada tahun 1977, serambi masjid dijadikan tempat sekolah diniyah. Pada tahun yang sama, pondok pesantren yang sebelumnya belum memiliki nama, diberi nama Pondok Pesantren Salafiyah Shirothul Fuqoha' oleh KH. Damiri.

Pengasuh

KH. Damiri
KH. Muhammad Dahlan Ghoni

VISI

Terwujudnya lulusan yang Berilmu, Berakhlakul Karimah, Entrepreneur dan Pemimpin di Masyarakat

MISI

Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran ilmu keislaman dan akhlakul karimah berasaskan Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah
Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran untuk menumbuhkan jiwa Enterpreneur/kewirausahaan.
Menyelenggarakan Pendidikan dan pembelajaran kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan dan global