Hutang Demi Infrastruktur bagaimana Menurut Islam


Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah gencar memperbaiki dan membangun berbagai insfrastruktur (jalan tol, jembatan dan lain-lain), terutama di daerah-daerah yang perekonomiannya terisolasi karena tidak ada akses yang layak. Dengan memperbaiki dan membangun insfrastruktur menurut pemerintah, perekonomian pasti berjalan lancer dan penghasilan akan semakin meningkat. Namun, dalam prosesnya biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Sehingga, sebagai sosuli alternatifnya adalah hutang ke luar negeri.

1. Bagaimana hukumnya pemerinyah yang hutang ke luar negeri demi insfrastuktur?

2. Siapakah yang berkewajiban membayar hutang?

Jawaban

1. Diperbolehkan dengan syarat : 1. Ada kebutuhan yang mendesak. 2. Dialokasikan pada hal-hal yang paling maslahat menurut imam.

dalam kitab Al-Ahkamu Assulthoniyah 223

فلو اجتمع على بيت المال حقان ضاق عنهما واتسع لأحدهما صرف فيما يصير منهما دينا فيه, فلو ضاق عن كل واحد منهما جاز لولي الأمرإذا خاف الفساد أن يقترض على بيت المال ما يصرفه في الديون دون الإرتفاق

Dan dalam kitab As-Syiyasah As-Syari’ah 1/55

الواجب على الإمام عند صرف الأموال أن يبتدئ بالقسمة بالأهم

 2. Yang wajib melunasinya adalah negara.

Dalam kitab Qowaidul Ahkami 2/164

أن الإمام والحاكم إذا اتلفا شيئا من النفوس او الأموال في تصرفهما للمصالح فإنه يجب علي بيت المال دون الحاكم والإمام ودون عواقلهما على قول الشافعي

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url