Status Bayi yang Minum Susu dari Bank ASI

Status Bayi yang Minum Susu dari Bank ASI

Di sebuah desa (Sebut saja desa A), pemerintah desanya memiliki program yang bertajuk “Relawan ASI”. Program ini diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin menyumbangkan air susu ibu. Tujuan diadakan program tersebut adalah untuk menyumbang persediaan konsumsi ASI (Bank ASI) bagi bayi yang ada di panti asuhan. Ternyata program tersebut menuai tanggapan positif dari warga setempat dan banyak dari kalangan ibu-ibu yang mengikuti program tersebut guna menyumbangkan ASI nya.

Apakah diadakannya program tersebut menjadikan status bayi yang ada di panti asuhan memiliki hubungane radha’ (sepersusuan) dengan penyumbang susu di bank ASI?

Jawaban

Umumnya, pendonoran ASI diberikan kepada anak yang ditinggal mati oleh ibunya. Atau, ditinggal oleh ibu kandung yang tidak jelas kepergiannya. Sehingga dalam konteks ini pemerintah wilayah membuatkan program Bank Asi/ panti asuhan sebagai wadah untuk menampung ASI dari dari para relawan. Dalam konteks ini, ASI dikonsumsi oleh masyarakat panti asuhan dapat berdampak status mahram radha dengan syarat:

  1. Perempuan yang diambil air susunya itu masih dalam keadaan hidup, dan (kira-kira) berusia sembilan tahun Qamariyah.
  2. Bayi yang diberi air susu itu belum mencapai umur dua tahun.
  3. Pengambilan dan pemberian air susu tersebut sekurang-kurangnya lima kali.
  4. Air susu itu harus dari perempuan yang tertentu.
  5. Semua syarat yang tersebut di atas harus benar-benar yakin (nyata).
Refrensi

إعانة الطالبين ثم إن ظاهر العبارة أنه يكفي وصول اللبن الجوف خمس مرات ولو انفصل اللبن من الثدي دفعة لمرضعة ثم عاد إليه فيهما فورا فرضعتان، أو قطعه لنحو لهو كنوم خفيف وعاد حالا أو طال والثدي بفمه أو تحول ولو بتحويلها من ثدي لآخر أو قطعته لشغل خفيف ثم عادت إليه فلا تعدد في جميع ذلك، وتصير المرضعة أمه، وذو اللبن أباه.

الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع

ولو حلب مِنْهَا لبن دفعة ووصل إلى جوف الرّضيع أو دماغه بإيجار أو إسعاط أو غير ذلك في خمس مرات أو حلب مِنْهَا خمسا وأوجريه الرضيع دفعة فرضعة وَاحِدَة في الصُّورَتَيْنِ اعْتِبَارا في الأولى بحال الانْفِصَال من الثدي وَفِي الثانية بحاله وُصُوله إِلَى جَوْفِهِ دَفْعَةٌ وَاحِدَةٍ

Baca juga : Hukum Pernikahan Perempuan Zina dan Status Anaknya

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url